Belanda Menurut Kebanyakan Orang

It’s about Netherland Country

Belanda, merupakan Negara yang memiliki banyak inovasi, secara general seperti pembangunan tempat/kota menakjubkan, kota terlarang, perpustakaan ajaib, makanan yang khas dan keju yang lezat. Perkembangan ilmu dan pendidikan pun tak kalah dari negara-negara lain di dunia, serta berbagai informasi tentang beasiswa yang dapat kita ambil di Negera Kincir Angin yang terkenal itu. Kolaborasi yang sangat menarik antara tradisi budaya dan modernisasi sehingga Belanda mampu menjadi Negara yang kuat di dunia.

Belanda disebut juga Koninkrijk der Nederlanden, terletak di delta muara sungai-sungai besar Eropa, yaitu Rijn, Maas, IJssel, dan Schelt, tanahnya berada di bawah permukaan laut. Secara geografis Belanda memiliki titik tertingginya hanya 322m dpl, yaitu bukit Vaalserberg. Banyak tempat dan kota yang sangat terkenal dan menjadi idaman orang Indonesia untuk sekedar mampir bahkan bisa menalnjutkan studi disana. Sebenarnya banyak kunci-kunci rahasia yang memudahkan kita untuk mendapatkan beasiswa. Tempat-tempat eksotis itu antara lain :

Keukenhof

Kisah Seorang Ibu: Nenek yang Hebat

Mega merah mulai muncul tanda waktu Maghrib akan tiba. Seorang perempuan berjalan terseok dengan memegang perutnya yang sakit, berusaha datang ke rumah seorang warga desa Sugihwaras Kecamatan Lamongan itu, untuk membayar hutangnya.

Sebut saja Sukarsih, seorang perempuan yang hampir berumur 70 Tahun, masih kokoh menanggung hidupnya sendiri setelah ditinggal mati suaminya 10 tahun yang lalu. Sukarsih memiliki 9 anak dan salah satu anaknya meninggal saat masih usia 7 Bulan dalam kondisi sakit parah. Semua anaknya sudah menikah dan memiliki keluarga sendiri. Tinggal satu anak lelaki bungsu yang berusia 30 tahun yang tinggal bersama Sukarsih. Dia menghidupi dirinya dan anak lelakinya yang lajang hingga saat ini. Malah dapat dikatakan, anak lelakinya tidak bisa mengatur dirinya. Gampang marah-marah tidak jelas alasannya.

Setiap harinya Sukarsih mencoba menghidupi diri dan anaknya dengan berdagang di pasar Tunjung Mekar Lamongan, yang lumayan jauh dari rumahnya. Berangkat jam setengah enam pagi dan pulang pukul 12 siang. Kadang-kadang tiap dagangannya terjual habis, untuk mendapatkan dagangan baru, dia mencari di kota Babat hingga sampai jam 12 malam. “anak-anak saya sudah menikah semua, tinggal satu anak lelaki bungsu yang nakal, kerjanya Cuma minta uang. Kalau tidak di kasih, biasanya marah-marah dan melempar barang. Malah sering merobek uang yang saya kasih. Saya sudah lelah nak.” Tutur ibu Sukarsih. “setiap hari saya merasa menderita. Melarat batin. Memikirkan tidak cukup ekonomi saya.” Lanjutnya.