Tuesday 25 December 2012

Selangor, Aku Pasti Datang!!!



Saat aku kecil, aku selalu merasakan bahwa jendela rumahku adalah penghalangku untuk berkeliling dunia, padahal aku selalu bermimpi bisa mengelilingi dunia. Sebuah desiran yang menakjubkan tentang keindahan maha karya Tuhan…

Mata lensaku selalu mesra tergantung dilengan kiriku. Tak pernah sekalipun aku lupa membawanya. Setiap jejak-jejak yang pernah aku injak selalu aku abadikan dalam banyak jepretan. Tentang humanisme, tentang keeksotisan alam, tentang kuliner, atau sekedar merekam keindahan butiran pasir yang sedang bergulat dengan ombak diatas senja yang damai. Sungguh, aku berfikir aku adalah maniak travelling, Backpacker adalah ruhku yang membuatku selalu bersemangat menjalani hidup. Oh God!

Siapa yang tidak suka mengelilingi dunia? Bahkan semasa kecilku, aku selalu bermimpi memiliki kereta pribadi yang bisa mengantarkanku keliling dunia. Sensasi saat melihat tempat baru dan keindahan alam terkadang membuatku tak henti-hentinya berucap betapa indahnya maha karya Tuhan! Walau pada akhirnya kadang aku tersadar, hobiku membutuhkan kantong yang tebal. Tapi selalu saja ada celah untukku, untuk mendatangi tempat-tempat yang aku inginkan dengan modal nekat!


Aku pernah nekat melihat eksotisnya air terjun Haratai di Kalimantan dengan bermodal 500 ribu rupiah. Aku sadar aku harus benar-benar mengirit uangku sebab aku tahu, jarak antara Surabaya dan Kalimantan tidak dekat. Bermodal naik kapal ekonomi dari dermaga Perak Surabaya, aku mendapatkan hikmah yang banyak dari perjalananku itu. Perjanalan itu, mengajariku tentang indahnya saling mengenal, indahnya laut dan lumba-lumba lucu di pagi hari, dan indahnya bintang di langit di malam hari, serta indahnya perjuangan untuk menikmati air terjun Haratai dengan menelusuri lereng bukit dan sungai arus deras. Saat itu, aku dan teman-temanku harus menginap semalam di rumah ketua suku Dayak pedalaman setelah melewati beberapa jembatan gantung. 






Pagi harinya baru bisa sampai di air terjun. Sungguh benar-benar mendebarkan!



Aku juga pernah nekat ke daerah Pacitan, perbatasan Jawa Timur dengan Jawa Tengah. Aku bermodal uang 100 ribu rupiah dari Surabaya. Tidak lupa aku menenteng kamera prosumer dan memakai tas plus sandal gunung kesayanganku. Aku menaiki kereta ekonomi dari Surabaya sampai Madiun.

Setelah kakiku menginjakkan bumi Madiun, aku langsung menyerbu bapak-bapak penjual Siomay depan stasiun Madiun. Tampak sekali kalau perutku meronta-ronta karena belum diisi.



Sambil menikmati teh hangat, aku mengagumi pemandangan siang hari yang cerah. Sampai akhirnya temanku datang menjemput. Bermodal motor pinjaman, aku menuju Pacitan dengan hati yang tidak sabar. Walau aku harus menahan melihat pantai Pacitan saat aku tahu, malam sudah menjemputku di Pacitan.

Aku mendatanginya keesokan harinya. Rasa puas ku rasakan, saat pantai Pacitan berhasil membuatku tercengang dengan keindahannya.  
Again, I was surprised when I look this beautiful place. And I know that GOD is the best creator in this world.



Saat ini, aku melihat kesempatan itu datang. Oh MySelangorStory, aku merasakan hidup kembali dari masa hibernasiku. Aku menunggumu untuk menantangku menginjakkan kaki dan mata lensaku, menelusuri elok keindahan Selangor dan pasti akan aku tulis tiap lekuk indah yang akan membuat siapa saja iri ketika tidak mengunjungi Selangor. Ohya, sejak SMA, aku aktif menulis. Bagiku, menulis dan menikmati alam adalah nafasku. Percayalah MySelangorStory, aku tunggu kabar baikmu...

Indonesia Voluntourism : Jelajah Rote Batch 1 2020

https://www.instagram.com/p/B81JQz7JBKa/?igshid=1mzuudl80hvfp Indonesia Voluntourism Jelajah Rote Syarat: 1. Warga Negara Indonesia...