Friday 26 July 2013

PANTAI OELANGGA, PERBATASAN BEBALAIN DENGAN BANDU



Bebalain, 13/07/2013. Sekitar dua minggu yang lalu, aku melakukan perjalanan menuju Pantai Oelangga. Namaku Nadia. aku adalah seorang guru di SD Inpres Bandu. Aku adalah salah satu pengajar muda dari Indonesia Mengajar yang ditugaskan di Rote Ndao selama satu tahun.

Aku tinggal di perbukitan Hituk di desa Bebalain tepat di depan SD Inpres Bandu dan di belakang gereja Kalvari Bebalain. Aku baru sebulan disini dengan keluarga angkatku yang keturunan raja Bebalain.


Ohyah, pertama kali datang ke sekolah, aku menjanjikan anak-anak didikku untuk mengunjungi pantai Oelangga di desa Oelangga. Bebrapa hari kemudian, aku menyanggupinya. Kami berangkat jalan kaki menuju pantai Oelangga. Ohyah, kami berjalan kaki menuruni bukit Hituk yang berjalak 8 km dari rumah kami. ‘Alamak, jalan kaki yang akan menguras tenaga’ pikirku.

Kami turun bukit dengan mudah. Kami terus berjalan melintasi pohon demi pohon. Semak demi semak belukar menjadi pemandangan yang sangat segar. Kami melompati bebatuan yang keras. Kami melihat kupu-kupu terbang. Sampai akhirnya kami tiba di jalanan desa Oelangga. Kami memutuskan duduk sejenak sambil minum bekal yang kami bawa. Kemudian kami melanjutkan perjalanan.

Perjalanan yang cukup panjang menuju Pantai dari desa Oelangga. Mungkin setengah jam kami habiskan untuk berjalan kesana. Di arah kanan dan kiri aku menemukan banyak sapi dan kerbau serta kuda berkeliatan diatas hamparan rumput yang hijau. Benar-benar pemandangan yang sangat mengagumkan.

Aku dikejutkan dengan pemandangan yang luar biasa. Hamparan karang yang panjang dan ombak yang sangat besar. Karang-karang itu menjadi penghalang ombak-ombak besar itu. ‘oh God, ombak yang mengerikan’ pikirku. Tentu saja, kami sudah tiba di pantai Oelangga. Disana kalian akan terheran-heran karena ombak pantai dua meter dari ketinggian kita. Karang itu berfungsi menghalau ombak pantai selatan yang mengerikan. Tapi pemandangan yang benar-benar luar biasa bagus. Aku putuskan menyalahkan lagu-lagu Adele dari speaker portable ku. Aku duduk diatas bebatuan yang didepan pinggiran pasir hitam pantai. Udara yang sejuk di pagi hari. Kami juga sempatkan untuk berfoto-foto diatas karang cadas itu, sampai siang menjemput dan kami putuskan untuk pulang ke rumah kami .

1 comment:

Anonymous said...

Waow....itu kampung kecilku

Indonesia Voluntourism : Jelajah Rote Batch 1 2020

https://www.instagram.com/p/B81JQz7JBKa/?igshid=1mzuudl80hvfp Indonesia Voluntourism Jelajah Rote Syarat: 1. Warga Negara Indonesia...