Friday 26 July 2013

HAMPARAN PERBUKITAN MANUANAK ROTE NDAO




Gerakan Indonesia Mengajar (GIM) membawaku ke daerah yang mungkin tak pernah aku lihat. Aku ditempatkan untuk mengajar selama setahun di daerah perbukitan Rote Ndao NTT.  Rumahku (bersama hostfam penduduk asli Rote) berada disamping perbukitan Manuanak. Rumahku diperbukitan Hituk. Di puncak bukit Hituk, aku bisa melihat hamparan luas perbukitan Manuanak. Bukit Manuanak bisa sepuluh kali lebih luas dibanding bukit Hituk. Kamu bisa membayangkan betapa bagus dan indah perbukitan Manuanak ini.




 
Saat aku berjalan ke puncak bukit Hituk, aku cukup memerlukan waktu setengah jam. Tapi jika harus menuju puncak demi puncak dari perbukitan Manuanak, mungkin akan menghabisakan seharian penuh. Ohyah, di perbukitan Manuanak, kamu akan menemukan beberapa mata air yang tak akan pernah habis. Di mata air itu, banyak penduduk dari desa Bebalain dan sekitarnya mengambil air untk keperluan mereka. Ada juga beberapa aliran sungai  kecil yang dijadikan penduduk lokal untuk mandi dan mencuci pakaian mereka. sungai-sungai kecil itu mengitari perbukitan Manuanak saat musim hujan. Jika musim kemarau datang, sungai itu akan kering dan retak. Hanya ada mata air yang dengan setia mengeluarkan air selama musim kemarau berlangsung.



Seperti halnya bukit Hituk, perbukitan Manuanak yang paling memiliki penggemar binatang ternak. Disana binatang-binatang ternak berjalan-jalan keatas bukit, turun lagi kedasar bukit, keatas bukit lagi sambil mencari makanan. Dibukit Manuanak juga banyak ditemukan pohon lontar. Ada banyak binatang di bukit Manuanak, babi, sapi, kuda, anjing juga berkeliaran. Binatang kerbau mungkin yang paling akhir pulang ke kandang mereka.









No comments:

Indonesia Voluntourism : Jelajah Rote Batch 1 2020

https://www.instagram.com/p/B81JQz7JBKa/?igshid=1mzuudl80hvfp Indonesia Voluntourism Jelajah Rote Syarat: 1. Warga Negara Indonesia...