Bebalain 12/07/2013. Baiklah,
mungkin aku akan sedikit men-flashback apa yang pernah aku alami selama masa
trainingku sebagai Calon Pengajar Muda (CPM) di Indonesia Mengajar dua bulan
yang lalu. Aku sedikit kaget ketika sebelum keberangkatan penempatan, pak wakil
presiden NKRI (Boediyono) akan memberikan sambutan selamat jalan (perpisahan) di
tempat kediamannya bekerja. Sedikit penasaran karena aku bisa bertemu langsung
dengan orang nomor dua di Indonesia ini. kami berangkat dari Jatiluhur Jawa
Barat dimana kami mendapat pelatihan. Butuh waktu 4 jam untuk mencapai tempat
itu.
Setibanya disana, aku melihat sudah banyak petugas yang berjaga ketat. Teman-temanku yang membawa gunting,silet, cutter, peniti, dan sebagainya harus menaruh barang-barang terlarang itu kepada penugas pengecekan. Kata petugas itu, barang-barang tersebut harus diamankan.
Kami menunggu wapres selama satu jam. Dia tidak telat datang, tapi mungkin kami yang terlalu cepat tiba. Ohya, di tempat itu juga kami bertemu dengan beberapa menteri NKRI dan beberapa Bupati serta Kepala Dinas dari daerah penempatan kami. Perwakilan tersebut ada yang dari Fakfak Papua, Gresik Jawa Timur, Sangihe Sulawesi dll.
Tiba-tiba keadaan menjadi hening. Ternyata pak Wapres telah tba. Dia duduk dengan ramah diseblah pak Anies Baswedan. Pak Anies membacakan laporan pertanggungjawaban setahun yang lalu kepada semua tamu undangan. Pak Anies juga menceritakan beberapa kisah yang pernah dialami oleh pengajar muda angkatan empat di penempatan.
Saatnya pak wapres memberikan sambutan dan doa restu kepadan pengajar muda angkatan enam yang akan segera berangkat. Bagi kami, doa restu dan diberikan kemudahan perizinan di penempatan adalah hal yang paling kita harapkan dari pak Wapres. Acara tersebut diakhiri dengan berjabat tangan dari seluruh pengajar muda angkatan enam kepada pak Wapres Boediyono.
No comments:
Post a Comment